Saturday, October 25, 2008

KMB ="Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar
Denhaag - Belanda
23 Agustus - 2 Nopember 1949

KMB ="Konferensi Meja Bundar" Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Latar belakang
Usaha untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat perundingan Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem-van Roijen, dan Konferensi Meja Bundar.

Hasil konferensi
Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah:
  1. Serahterima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua Barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua Barat negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua Barat bukan bagian dari serahterima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.

  2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarch Belanda sebagai kepala negara.
  3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat

Pembentukan RIS
Tanggal 27 Desember 1949, pemerintahan sementara negara dilantik. Soekarno menjadi Presidennya, dengan Hatta sebagai Perdana Menteri membentuk Kabinet Republik Indonesia Serikat. Indonesia Serikat telah dibentuk seperti republik federasi berdaulat yang terdiri dari 16 negara yang memiliki persamaan persekutuan dengan Kerajaan Belanda.


Perjanjian Roem-Royen
14 April 1949 : awal perjanjian Meja Bundar

Suasana Konferensi Permulaan Meja Bundar. Tampak: Prof. Dr. Supomo, Ali Sastroamidjojo, Mohammad Roem, Leimena, A.K. Pringgodigdo, Latuharhary, 14 April 1949
Pemandangan dalam Perundingan Roem-Royen di Hotel Des Indes, Batavia 14 April 1949
Pemandangan dalam Perundingan Roem-Royen di Hotel Des Indes, Batavia 14 April 1949
Suasana dalam Perundingan Roem-Royen di Hotel Des Indes, Batavia 14 April 1949
Suasana dalam Perundingan Roem-Royen di Hotel Des Indes, Batavia 14 April 1949

6 Agutus 1949 : Foto Saat Keberangkatan

Keberangkatan delegasi KMB dari lapangan terbang Kemayoran, Jakarta 6 Agustus 1949

Delegasi KMB dari Indonesia tiba di lapangan terbang Schiphol, Amsterdam, Nederland. Tampak: Mr. Indrakusuma, Djuwito, Tan Goan Gun, Chan Tjin Kan, Sinage Breslan, van Dijk, Bijleveld, van Thijn, Jusuf Barnes, Dr. Sim Kie Ay, Mr. Moh. Yamin, Suarto, Blaauw, van Helsdingen, Verboom, Snel, de Vries dan Margadant. 15 Agustus 1949

Delegasi Indonesia tiba di lapangan terbang Schipol, Amsterdam disambut oleh Dr. van Royen dan Merle Cochran. Tampak: Mr. Mohammad Roem. 8 Agustus 1949
23 Agustus 1949 : Sidang KMB
Delegasi Nederland diwakili oleh Menteri van Maarseveen sedang memberikan sambutan. 23 Agustus 1949
Pembukaan KMB di Ridderzaal, Den Haag, Nederland. Tampak: Sunan Solo, Dr. W. Drees, Mr. Mohammad Roem, Dr. van Royen, dan Dr. Visser sedang beramah tamah. 23 Agustus 1949
Wakil BFO pada KMB mengadakan rapat tertutup di Den Haag, Nederland. Tampak dari kiri ke kanan: M. Jamani, Gusti Hakim dan Masyur Rifa’I (baris pertama); A.R. Aflus dan A. R. Djokoprawiro (baris kedua) 30 Agustus 1949
Wakil BFO pada KMB mengadakan rapat tertutup di Den Haag, Nederland. Tampak dari kiri ke kanan: Mohammad Jusuf, Yan Tjin Kon, dan Saleh Achmad. 30 Agustus 1949
Rapat Sub Komisi II dari Komisi Pusat di Lairessezaal, Nederland. Tampak dari kanan ke kiri: Menteri Strikker, Menteri van Maarseveen, Dr. van Royen, 2 September 1949
Rapat Sub Komisi II dari Komisi Pusat di Lairessezaal, Nederland. Tampak dari kanan ke kiri: Mr. J.H.O. van den Bosch, J. Korthals, Wiseksono Wirjodihardjo, Mr. H.A.M. van den Dries, D.P. Spierenburg dan H.J. Manschot 5 September 1949
Rapat Sub Komisi II dari Komisi Pusat di Lairessezaal, Nederland. Tampak dari kanan ke kiri: MR. C. van de Tak; Sekretaris, MR, Indra Kusuma; dan Ajudan Sekretaris, Jenderal Mr. T.H. Bot. 5 September 1949
Rapat Komisi Pusat KMB, Menteri Maarseveen dan dr. van Royen turut serta, tanggal 6 September 1949
Komisi UNCI pada KMB di Den Haag, Nederland 2 November 1949
Nopember 1949 : Delegasi KMB Kembali Ke Indonesia

Keberangkatan Delegasi Indonesia menuju tanah air dilepas oleh Menteri Mr. J.H. van Maarseveen di lapangan terbang Schipol, Amsterdam, Nederland. Tampak dari kanan ke kiri: Komodor Udara Suryadarma (tengah); Kepala Staf TNI Kolonel Simatupang dan Mr. Mohammad Roem yang sedang berbicara dengan wartawan. November 1949
Mr. Mohammad Roem, anggota delegasi KMB yang pertama kali tiba di Indonesia, Kemayoran, Jakarta 6 November 1949
Wakil Presiden Mohammad Hatta dan isteri kembali ke Indonesia. Rakyat berdesakan menyambut Mohammad Hatta di lapangan terbang Kemayoran, Jakarta. 14 November 1949
Des 1049 : Upacara Penyerahan Kedaulatan di Istana Gambir
WTM AHJ Lovink yang diberi kuasa mengalihkan kekuasaan pemerintahan atas Indonesia ke tangan Deputasi RIS, tengah mengucapkan pidatonya di Istana Gambir. 27 Desember 1949
Wakil ketua AHJ Lovink sedang mengucapkan pidatonya. 27 Desember 1949




0 comments:

Post a Comment